|
dr. Albert Schewtizer
Albert Schweitzer merupakan seorang
dokter, filsuf, musikus dan teolog yang lahir di Kaiserberg, Alsace-Lorraine
tanggal 14 Januari 1875. Beliau dijuluki “Orang Suci dari Labarene” karena ia
memberikan sebagian waktu hidupnya untuk para penderita penyakit Lepra atau
Kusta. Ayahnya adalah seorang pendeta aliran Lutheran-Evangelical dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
Sejak kecil, Schweitzer dikenal
sebagai orang yang memiliki keinginan besar untuk mempelajari hal-hal baru. Ia selalu
berdebat dengan banyak orang untuk sebuah jawaban kebenaran yang ia inginkan. Sikapnya
itu membuat banyak orang merasa tidak nyaman dengannya. Butuh waktu lama untuk
menyadarkan Schweitzer tentang arti pentingnya pendidikan. Setelah Schweitzer
melihat seorang gurunya yang berdedikasi tinggi dan bertanggung jawab, ia
berubah. Prestasinya meningkat sangat pesat.
Ketika Schweitzer berumur 21, ia
bertekad kuat untuk membalas budi kepada Tuhan atas kenikmatan yang telah Tuhan
berikan kepadanya. Ia berjanji kepada dirinya sendiri untuk menekuni ilmu
pengetahuan. Di usianya yang memasuki 30 tahun, ia banyak mendapatkan dukungan
dana dari kepiawaiannya bermain musik sampai akhirnya ia dapat melanjutkan
studinya dalam bidang ilmu kedokteran di Universitas Strasbourg dan memperoleh Doctor of Medicine (MD). Sebelum Schweitzer
menjadi seorang dokter, ia telah terlebih dahulu menyelesaikan studinya tentang
Teologi Protestan dan menghasilkan beberapa buku, salah satunya adalah buku
yang berjudul "The Quest of The Historical Jesus." Schweitzer
bahkan pernah menjadi seorang pendeta dan memiliki gelar doctor di bidang
filsafat. Karena banyaknya studi yang pernah ia pelajari dan profesi yang dapat
ia geluti, Schweitzer lebih memilih menjadi seorang dokter relawan untuk
orang-orang Afrika yang saat itu sedang dilanda berbagai macam penyakit,
khususnya penyakit Lepra atau Kusta.
Pada tahun 1913, Schweitzer bersama
istrinya—Helene Schweitzer—mendirikan sebuah rumah sakit di Kota Lambarene,
Afrika. Sembilan bulan pertama Schweitzer dan istrinya, Helene Schweitzer
mendirikan rumah sakit, mereka telah kedatangan lebih dari dua ribu pasien
dengan latar belakang penyakit yang berbeda. Istrinya adalah seorang ahli
anestesi untuk pembedahan. Schweitzer adalah seorang dokter, ahli bedah,
pastor, pengurus desa, pengawas gedung, penulis buku-buku akademik, pengamat
sejarah, musisi serta tuan rumah untuk tamu yang sangat banyak. Melalui
berbagai dana yang diperolehnya dari sumbangan ataupun hasil kerja kerasnya,
Schweitzer berhasil mengembangkan rumah sakitnya hingga memiliki 70 gedung pada
tahun 1960-an dan mampu menampung lebih dari 500 orang pasien.
Schweitzer
merupakan seorang warga Negara Jerman yang bekerja di koloni Perancis. Secara
teknis, Schweitzer dan istrinya dianggap sebagai musuh dan ditahan oleh
Perancis selama beberapa waktu. Padahal, saat itu Helene sedang mengandung anak
perempuan mereka yang bernama Rhena. Setelah Schweitzer dan Helene lepas dari
tahanan, butuh waktu yang cukup lama untuk mereka kembali ke rumah sakitnya di
Lamberene karena Helene sempat menderita tuberculosis
dan harus mengasuh anaknya yang saat itu masih sangat kecil. Setelah beberapa
waktu, Schweitzer dan Helene kembali ke Lamberene untuk melanjutkan operasi
rumah sakit. Bahkan mereka berhasil mendapatkan lebih dari dua ribu pasien yang
memiliki latar belakang penyakit berbeda. Banyak juga dokter dan perawat relawan
yang membantu Schweitzer dan Helene membangun rumah sakitnya.
Schweitzer
mendapatkan anugerah Nobel Perdamaian pada tahun 1951, akibat dari sikapnya
yang konsisten dalam menekankan bahaya nuklir dan perlombaan pengembangan
senjata nuklir. Ia juga merupakan tokoh yang sangat membantu dalam penyusunan
ulang kebijakan militer Amerika Serikat mengenai uji coba bom hydrogen.
Sumber :
|
0 Komentar:
Posting Komentar